Minggu, 01 Januari 2012

Cross Love (Part 1)

Annyeong... Ini ff pertama yang ku buat. Sebenarnya ide cerita terinspirasi dari mvnya Tangga, Cinta Begini. Tapi plot dan lain-lainnya murni bikin sendiri. Aku author baru jadi mian, kalo ceritanya agak ngelantur. Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, atau yang lain-lainnya hanya kebetulan dan harap dimaklumi. Happy reading, and leave comments!



Hye Rin pov
“Mimie… palli! Aku masih mau nyontek PR matematikamu…” berkali-kali aku memanggil Hye Mi sahabatku.
Anyeong… joneun Song Hye Rin imnida. Aku siswa SMA Shinhwa, sekelas dengan Park Hye Mi sahabatku. Aku dan dia sudah bersahabat sejak kami dilahirkan.
“Ne… tinggal pasang sepatu. Sebentar ya, Rin-chan…” jawabnya sambil memakai sepatu terburu-terburu.
Rin-chan adalah panggilan khusus dari Hye Mi untukku karena dia suka manga sejak baru bisa membaca. Setiap hari aku harus sabar menunggunya seperti ini. Dia sangat peduli dengan penampilannya yang sebenarnya sudah sangat cantik itu. Berbeda denganku. Mandi sehari dua kali saja jarang banget! *readers tutup hidung* Tapi Hye Mi gak pernah tuh complain soal penampilanku atau kedekilanku yang tentu saja sangat kontras dengannya. *Hye Mi : sebenarnya gue juga gak kuat*
“Kajja, Rin-chan kita berangkat…”
^0^

“Mimie, aku benar-benar tidak mengerti… Bagaimana ini? Minggu depan akan ada tes,” aku terduduk lesu di halaman belakang sekolah.
“Bukannya kau selalu diajari oleh Kyu oppa?” Hye Mi balik bertanya.
Yah, Kyuhyun, namjachinguku memang sangat pintar matematika bahkan pernah mendapat medali emas. Padahal aku jarang sekali melihat dia menenteng buku. Dia malah lebih sering kelihatan menenteng benda sialan yang sering menjadi rivalku yaitu PSP hitam. Sebenarnya aku memang sangat beruntung memiliki namjachingu seperti Kyuhyun. Selain cerdas, dia itu memiliki potongan wajah yang entahlah siapa arsiteknya, tapi sangaaaat tampan. Jadilah dia idola yeoja-yeoja di seluruh dunia *lebay*. Dan setiap aku jalan bersandingan dengan Kyu, yeoja-yeoja Shinhwa seringkali melempar tatapan kejam terhadapku. Omo, aku pun tak tahu kenapa dia sampai memintaku menjadi yeojachingunya. Sebenarnya kalu dipikir-pikir, Hye Mi lebih cocok dengannya. Hye Mi juga cerdas dan selalu ranking pertama se-angkatan kami. Wajahnya yang cantik juga membuat banyak namja selalu tersenyum manis padanya.
“Ummmm…. Kelihatannya matematika memang bukan sahabatku. Sudahlah, aku mau main basket saja. Kajja, siapa tahu ada Dongie di sana.”
Hye Mi mengikutiku ke lapangan basket. Ini adalah tempat favoritku di sekolah, karena di sini aku bisa melampiaskan apa pun perasaanku pada bola basket.
^0^


Hye Mi pov
Aku mengikuti Hye Rin ke lapangan basket, berharap bisa menemui Dong Hae oppa, namjachinguku. Dan benar saja, oppa sedang menderibble bola basketnya dengan santai. Omo, bahkan saat berkeringat dia tetap kelihatan tampan. Yah, Dong Hae oppa adalah salah satu idola sekolah yang membuat yeoja-yeoja Shinhwa merasa iri padaku.
“Oppa…!” seruku sambil tersenyum manis padanya. Oppa menoleh sebentar, tersenyum *yang langsung membuatku meleleh* lalu kembali menderible bolanya dan daebak! Satu tembakan santai berhasil membuat bola itu memasuki keranjang dengan mulus.
“Aaah, segitu saja. Tunggu aku Dongie…” Hye Rin melempar tasnya ke lantai, lalu ikut bermain basket dengan Dong Hae oppa.
Mereka berdua kelihatan bersemangat bermain basket. Mereka memang lumayan dekat karena sama-sama kapten tim dan yang pasti sama-sama hebat dalam bermain basket. Mereka juga berkali-kali membuat sekolah kami menjuarai turnamen basket. Mereka sering berlatih bersama, dan aku menonton dengan Kyu oppa. Mereka sebenarnya kelihatan sangat serasi, Raja dan Ratu basket. Aigoo, apa yang ku pikirkan?
“Hey, kalian berdua seperti sepasang Raja dan Ratu basket. Daebak!”
Suara siapa itu? Persis seperti yang ku pikirkan. Ternyata Kyu oppa tengah berdiri sambil menenteng benda keramat yang sangat dia sayangi. PSP!
“Oppa, kau sudah lama?” sapaku.
“Anniyo, kelasku baru saja berakhir,” jawab Kyu oppa dan duduk di sebelahku.
“Kau cemburu Kyu?” Hae oppa dan Hye Rin bergabung dengan kami.
“Hahaha, lucu sekali. Untuk apa? Memangnya kau tertarik dengan babo seperti dia?”
“Yak, kalau aku babo kau apa? Babi? Jangan bilang kau mau jadi Setan Babi. Aish, kau kembali dengan benda sial itu!” Kyu mendapat jitakan manis dari Hye Rin.
“Tapi kau suka dengan setan tampan ini kan?” Kyu oppa tersenyum evil. Menurutku dia juga emmm, tampan.
“Oppa, nanti malam aku ingin ke toko buku. Aku mau membeli manga baru. Temani aku ya…” kataku. Hae oppa berpikir sejenak.
“Ne, ku jemput jam 7,” jawab Hae oppa.
“Chagi, nanti malam temani aku ke game center ya…” ucap Kyu dengan nada manja yang dibuat-buat.
“Kalau kau memanggilku dengan nama menjijikkan itu lagi, bola basket yang cantik ini akan menciummu Kyu,” Hye Rin, dengan tatapan yang tidak kalah evil dengan Kyu oppa siap dengan bola basket di tangannya.
^0^

Kyuhyun pov
Siang ini Park seongsaenim benar-benar memanfaatkan waktu dengan baik. Saat aku keluar kelas, terlihat jelas sekali bahwa hanya kelasku yang tersisa. Aku segera menenteng bayiku (baca: PSP) menuju lapangan basket, tempat Hye Rin, yeojachinguku biasa menunggu. Sebenarnya aku sangat yakin dia tidak menunggu sendirian. Pasti ada Hye Mi sahabatnya dan Dong Hae hyung yang menemaninya main basket. Aku dan Hye Mi selalu menjadi penonton yang setia bagi mereka sekaligus supporter paling heboh saat mereka bertanding. Hye Rin dan Dong Hae selalu terlihat akrab, apalagi saat bermain basket. Entahlah kurasa mereka cocok satu sama lain. Dong Hae hyung yang tampan *kyu : tapi tampanan aku. Author : tabok kyu. Sparkyu : jangaaaan* bersanding dengan Hye Rin yang walau cuek tapi sebenarnya dia cukup cantik. Aku suka pada Hye Rin karena dia unik dan hampir tidak pernah tampak murung bahkan walaupun dia dapat 0 di pelajaran matematika. Pasti ujung-ujungnya dia memintaku mengajarinya. Tapi walau sudah ku jelaskan berkali-kali dia tetap dapat nilai jelek. Aku tidak habis pikir bagaimana Hye Mi yang cerdas bisa bersahabat dengan babo seperti dia.
Aku tiba di lapangan basket dan benar saja, Hye Rin dan Dong Hae hyung sedang bermain basket basket.
“Hey, kalian berdua seperti sepasang Raja dan Ratu basket. Daebak!” seruku.
“Oppa, kau sudah lama?” Hye Mi, meyapaku dari bangku penonton sambil tersenyum emmm manis.
“Anniyo, kelasku baru saja berakhir,” aku duduk di sebelahnya. Hye Mi, seperti biasa kelihatan cantik. Aish, bicara apa aku ini?
“Kau cemburu Kyu?” Dong Hae hyung dan Hye Rin bergabung dengan kami.
Mwo? Cemburu? Apa iya? Tapi kurasa mereka memang serasi, tapi mana mungkin aku cemburu?
“Hahaha, lucu sekali. Untuk apa? Memangnya kau tertarik dengan babo seperti dia?”
Pletak! Tangan Hye Rin berhasil memberiku jitakan.
“Yak, kalau aku babo kau apa? Babi? Jangan bilang kau mau jadi Setan Babi. Aish, kau kembali dengan benda sial itu!” dia menatap bayiku dengan tatapan membunuh seperti biasa.
“Tapi kau suka dengan setan tampan ini kan?” godaku. Aku suka melihat wajahnya yang memerah saat ku goda seperti itu.
“Oppa, nanti malam aku ingin ke toko buku. Aku mau membeli Detective Conan seri baru. Temani aku ya…” ucap Hye Mi pada Hae hyung. Dong Hae hyung tampak berpikir.
“Ne, ku jemput jam 7,” jawabnya.
Mendengar percakapan Hae hyung dan Hye Mi, aku jadi punya ide untuk menggoda Hye Rin lagi.
“Chagi, nanti malam temani aku ke game center ya…”
Bukannya memerah, Hye Rin malah mendelik dan siap dengan bola basketnya.
“Kalau kau memanggilku dengan nama menjijikkan itu lagi, bola basket yang cantik ini akan menciummu Kyu.”
“Aish, kau ini galak sekali pada namjachingumu yang tampan ini. Hye Mi-ah, kenapa kau bisa betah bersahabat dengan nenek sihir?”
“Asal kau tahu saja, dia hanya galak padamu, Kyu,” Hye Mi tertawa.
“Mmmm… Bagaimana kalau nanti malam kita minum kopi bersama? Setelah mengantar Hye Mi ke toko buku kita berkumpul di tempat biasa,” kata Hae hyung.
“Iya benar! Sudah lama kita tidak double date. Benar kan, Rin-chan?” sahut Hye Mi.
“Ne… Aku juga bosan duduk cemberut karena harus bersaing dengan PSP sialan itu.”
“Ara… Nanti malam kau mau ku jemput atau kau yang menjemputku?” tanyaku dan kembali mendapat jitakan dari Hye Rin.
“Kau pikir ada yeoja yang menjemput namjachingunya? Dasar Setan Bodoh!”
^0^

Dong Hae pov
Aku bersiap-siap menjemput Hye Mi, sesuai janji kami tadi siang. Ku nyalakan mobil hitamku dan membawanya menuju rumah Hye Mi. Sampai di sana, Hye Mi sudah siap dengan dress berwarna pink dan membuat mataku sedikit… silau? Ugh, aku tidak suka pink. Walau Hye Mi kelihatan cantik dengan warna itu, tapi aku suka yeoja dengan warna-warna yang tidak membuatku silau. Seperti Hye Rin… Mwo, kenapa aku jadi teringat Hye Rin?
“Kau sudah siap? Kajja…”
“Ne.”
Setibanya di toko buku, aku tidak ikut masuk. Yah, aku memang tidak suka menemani Hye Mi ke tempat seperti ini. Kurasa kegiatan memilih-milih buku itu sangat sangat membosankan. Apalagi kalau hanya melihat Hye Mi yang berjalan ke sana kemari untuk memilih-milih manga. Makanya tadi siang sekalian ku ajak Hye-Kyu minum kopi bersama agar energi dan bensinku tidak habis sia-sia hanya untuk menonton Hye Mi memilih manga. Aku bersedia menemaninya pun karena aku merasa bertanggung jawab sebagai namjachingunya.
Setelah sekitar 30 menit di dalam toko akhirnya Hye Mi membuka pintu mobil dan duduk di sebelahku. Aku pun langsung menuju café tempat kami berempat biasa nongkrong. Ternyata Hye-Kyu sudah menunggu kami. Kulihat ekspresi lucu dari wajah Hye Rin yang biasa dia tampakkan tiap kali Kyuhyun selingkuh dengan PSPnya.
Author pov
“Syukurlah, kalian cepat datang. Rasanya aku bisa gila bila harus bersaing dengan PSP terus,” Dong Hae tertawa melihat ekspresinya, dan Kyuhyun sama sekali tidak merubah posisinya yang terus bercumbu dengan PSP itu. “Kyuuuu… Dongie dan Mimie sudah datang. Sampai kapan kau bermesraan dengan benda sialan itu kyuuuu???”
“Just a second. Aku hampir menang,” Kyu menjawab tanpa mendongak sesenti pun, lalu “Yeah…” dia akhirnya mendongak saat tulisan YOU WIN tertera di layar PSPnya. “Oh… hai, Hye Mi-ah..”
“Matamu sudah bermasalah karena main game sampai-sampai kau tidak melihatku?” Tanya Dong Hae lalu duduk di sebelah Hye Rin dan Hye Mi duduk di sebelah Kyuhyun.
“Bukan begitu hyung… Hanya saja Hye Mi kelihatan cantik malam ini dan kontras sekali denganmu yang seperti ikan.”
“Yak, kau cari mati?” Dong Hae pun menjitak kepala Kyuhyun, mengikuti rutinitas Hye Rin.
“Mwo? Kau bahkan tidak pernah berkomentar mengenai penampilanku, apalagi bilang aku cantik. Kau malah lebih sering mengataiku babo. Aigo…” kata-kata Hye Rin membuat mereka bertiga tertawa.
“Benar juga, Kyu. Sekali-kali kan kau juga harus mengakui kalau Hye Rin itu cantik, apalagi saat bermain basket. Hahaha…” tapi kali ini tidak ada yang tertawa.
“Kenapa jadi terbalik begini? Oppa, kau juga jarang sekali bilang aku cantik…”
“Jangan-jangan cupid salah menjodohkan kita ya? Mungkin sebenarnya jodohku adalah Hye Mi-ah, dan kau hyung dengan babo ini.”
Jlebb… kenapa semakin parah saja? Ekspresi wajah mereka berempat pun berubah. Tapi mau tak mau mereka juga berpikir demikian. Bahkan Kyuhyun yang awalnya hanya bercanda merasa ada sekitar 45% dari ucapannya itu benar. Dia merasa Hye Mi benar-benar memenuhi kategori yeojachingu idamannya. Cantik, polos, dan suka matematika sepertinya. Sementara Dong Hae, selalu merasa nyaman di dekat Hye Rin. Sikapnya yang terkesan cuek dan ekspresi lucu saat kesal pada Kyu selalu berhasil membuat Hae tersenyum. Dan Hye Mi yang merasa Dong Hae dan Hye Rin cocok mau tak mau ikut berpikir mengapa bisa Dong Hae menyukainya. Dia juga merasa Kyu begitu manis saat bilang dia cantik. Hye Rin pun mencari-cari dalam tiap sudut otaknya kira-kira hal apa yang bisa membuatnya dan Kyu cocok, tapi tidak juga ketemu. Malah kecocokannya dengan Dong Hae yang banyak sekali dia temukan. Kenapa jadi kacau begini?(TBC)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 The Little Black Star and Powered by Blogger.